Rabu, 27 November 2013

Australia Sadap Karena Indonesia Beli Dua Kapal Selam Dari Rusia




JAKARTA (MI) : Motivasi Australia melakukan penyadapan terhadap Indonesia masih menjadi tanda tanya besar. 

Namun, melihat tahun penyadapan  itu dilakukan, bisa dipastikan terkait rencana Indonesia membeli dua kapal selam canggih dari Rusia.   

"Kalau tidak salah, penyadapan yang dilakukan Australia itu terjadi sekitar tahun 2009, dimana saat itu Indonesia sedang bernegosiasi dengan Rusia membeli dua kapal selam canggih,” kata pengamat politik LIPI, Jaleswari Pramodhawardani dalam diskusi bertema “Menakar Hubungan Indonesia-Australia Pasca Penyadapan” di DPD RI, Rabu, (27/11).   

Melihat rencana pembelian kapal selam itu,  maka Buku Putih Australia soal pertahanan militernya langsung dirobek-robek. 

“Pembelian kapal selam itu jelas menjadi dilema keamanan Australia,”  kata wanita yang biasa disapa Dani itu.   

Menurut Dani,  setiap negara yang memperkuat pertahanan militernya bisa dipastikan akan mengganggu negara tetangganya, termasuk yang ditunjukkan Australia.   

“Begitupun saat Indonesia membeli Tank Leopard, Singapura maupun Malaysia juga bereaksi,” tambahnya.   Soal pemutusan hubungan diplomatik dengan Australia, Dani mengatakan, perlu dipertimbangkan secara matang. 

“Apakah kita sudah bisa hidup tanpa Australia,” katanya.  

Dikuasai Asing

Sementara itu, anggota DPD RI,  Poppy Dharsono mengatakan, penyadapan bukan hanya untuk mengetahui strategi pertahanan militer. Namun juga berlaku untuk pertahanan ekonomi.   

“Saya kira 97% sumber daya alam  negara kita sudah dikuasai asing. Artinya kita ini sudah dijajah sebetulnya,” terangnya.     

Untuk menyelesaikan persoalan ini, kata dia, Indonesia butuh pemimpin yang kuat dan berani, yang mampu melawan dan membendung semua pengaruh asing.  

“Jika tidak, kita akan menjadi bangsa yang terus dijajah,” katanya.





Sumber : Suarapembaruan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar