Sydney - Pemerintah Amerika Serikat menuduh Beijing
melakukan reklamasi di Laut China Selatan yang belum pernah terjadi
sebelumnya. AS menyatakan, China telah membangun tembok pasir raksasa di
wilayah Laut China Selatan yang disengketakan.
Tembok raksasa itu dibangun di atas wilayah seluas sekitar empat
kilometer persegi. AS khawatir, tembok raksasa itu sebagai bagian untuk
menguatkan klaim teritorial China di kawasan maritim itu.
Berbicara pada Konferensi Angkatan laut di Australia, pejabat Armada
Pasifik AS, Laksamana Harry Harris Jr, mengatakan, China telah membangun
tembok pasir di terumbu karang yang hidup. ”Paving berdiri ke atas
dengan beton. China sekarang telah menciptakan pulau buatan seluasa
lebih dari empat kilometer persegi,” katanya.
“Tapi apa yang benar-benar menarik banyak perhatian di sini dan saat
ini adalah reklamasi lahan belum pernah terjadi sebelumnya, dan saat ini
sedang dilakukan oleh China,” ujar Harris.
Terumbu yang terendam di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan,
katanya, telah berubah menjadi pulau buatan dengan bangunan, dermaga dan
landasan pacu. China sendiri mengklaim sebagian besar wilayah laut di
Laut China Selatan. Tapi klaim itu ditentang Filipina, Vietnam, Taiwan,
Brunei, dan Malaysia.
Menurut Haris, kekhawatiran utama AS terkait proyek raksasa China itu
adalah soal tujuan proyek yang diduga untuk basis militer China di Laut
China Selatan. “China akan menjadi indikator kunci apakah wilayah ini
menuju konfrontasi atau kerjasama,” katanya, seperti dilansir Russia
Today, semalam (31/3/2015). (Sindonews).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar