Senin, 11 Agustus 2014

Korea Selatan Minati Iron Dome


Peluncur Iron Dome

Korea Selatan muncul sebagai salah satu dari beberapa pelanggan potensial internasional untuk sistem rudal pertahanan rudal Iron Drone hasil pengembangan Rafael Advanced Defense Systems Ltd, Israel. Tidak jelas diungkapkan oleh siapa, namun hal ini dilansir di laman armedforces-int.com.

Yedidia Yaari, Chief Executive Officer dari Rafael Advanced Defense Systems Ltd melalui Radio Angkatan Darat Israel menginformasikan bahwa keberhasilan teknologi Iron Dome telah membuat negara lain serius mempertimbangkan penggunaan Iron Dome dalam sistem pertahanan mereka, seperti yang diungkapkan sumber.

Iron Dome mulai dioperasikan sejak 2011. Mampu mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan artileri yang diluncurkan dari jarak 40 mil. Awal pengembangan Iron Dome sebagai tanggapan Israel atas roket-roket pejuang Hizbullah yang diluncurkan ke wilayah Israel sepanjang 1990-an.

Pada tahun 2007, program pertahanan rudal Iron Dome disetujui, dan Rafael Advanced Defense Systems Ltd bekerjasama dengan Angkatan Pertahanan Israel (IDF) ditunjuk untuk mengembangkannya. Menurut pejabat pertahanan Israel, pada 2011 sepasang Iron Dome telah diaktifkan, dan saat ini tidak kurang dari enam unit telah diaktifkan, persentase keberhasilannya mencapai 90 persen.

Berdasarkan data diterbitkan Rafael, Iron Dome dapat dioperasikan di semua cuaca, dan dapat terlibat dengan beberapa jenis ancaman udara di saat bersamaan.

Iron Dome terdiri dari Detection & Tracking Radar, Battle Management & Weapon Control, dan Missile Firing Unit. Semuanya merupakan satu kesatuan, radar akan melacak ancaman udara yang masuk, Battle Management & Weapon Control mengatur pertempuran, dan Firing Unit bertugas meluncurkan rudal untuk mencegat ancaman yang masuk.

NatanFlayer/Wiki Common

Tidak ada komentar:

Posting Komentar