Sabtu, 09 Agustus 2014

PBB: penyelidikan MH17 terhambat kondisi keamanan


PBB: penyelidikan MH17 terhambat kondisi keamanan
Potongan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh ditembak terlihat di desa Petropavlivka, Donetsk, Ukraina, Kamis (24/7). (ANTARA FOTO/REUTERS/Maxim Zmeyev/ox/14.)

PBB, New York (ANTARA News) - PBB pada Jumat (8/8) mengatakan penyelidikan mengenai jatuhnya Pesawat MH17 milik Malaysia Airlines terhambat oleh kondisi keamanan yang rentan di lokasi kecelakaan di Ukraina Timur.

"Meskipun jatuhnya pesawat tersebut merupakan kejahatan perang, penyelidikan yang menyeluruh, efektif, independen dan tak memihak diperlukan untuk menentukan fakta dan kondisi kejadian ini," kata Ivan Simonovic, Asisten Sekretaris Jenderal PBB Urusan Hak Asasi Manusia, ketika memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi saat ini di Ukraina Timur.


"Penyelidikan ini sekarang sedang berlangsung, yang dipimpin oleh warganegara Belanda," kata Simonovic, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu pagi. Ia menggarisbawahi bahwa mengetahui situasi keamanan yang mudah berubah di lokasi kecelakaan terus menghambat para penyelidik adalah mengganggu, kendati ada zona gencatan senjata yang diumumkan oleh Pemerintah Ukraina di sekitar daerah tersebut.

"Mendesak untuk menghentikan pertempuran dan mengamankan lokasi kecelakaan," kata Simonovic. Ia menambahkan bahwa pada saat yang sama ada kebutuhan bagi pertanggung-jawaban bagi mereka yang terlibat dalam kejahatan perang, pelanggaran serius hukum kemanusiaan internasional dan pelanggaran nyata terhadap hukum hak asasi manusia, sebagaimana didokumentasikan oleh temuan Misi Pemantau PBB.

Pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines jatuh pada 17 Juli di Ukraina di dekat perbatasan Rusia, dan menewaskan semua 298 orang di dalamnya.

Empat ahli Australia dan Belanda pada Kamis (31/7) pekan lalu sampai ke lokasi kecelakaan di Ukraina Timur, kata Misi Pemantau Organisasi bagi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).

Pertempuran antara pasukan Pemerintah Ukraina dan gerilyawan pro-kemerdekaan di wilayah tersebut telah menghalangi para penyelidik internasional sampai ke lokasi kecelakaan.

Pemerintah Ukraina pada Senin (4/8) mengatakan misi penyelidikan internasional menunjukkan "dekompresi ledakan sangat besar" sebagai kemungkinan penyebab bencana setelah penyelidikan mengenai isi kotak hitam.

Dekompresi ledakan berarti badan pesawat itu tiba-tiba pecah berkeping-keping, sehingga tak ada peluang bagi penumpang untuk selamat.

(C003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar