Rabu, 13 Agustus 2014

Wartawan AP berkewarganegaraan Italia, tiga pakar bom tewas di Gaza



Wartawan AP berkewarganegaraan Italia, tiga pakar bom tewas di Gaza
Warga Palestina memandangi rumah-rumah yang hancur setelah mereka kembali ke Shejaia yang dibombardir oleh Israel di Jalur Gaza, Selasa (5/8).
Israel menarik pasukannya dari Jalur Gaza Selasa kemarin dan bersama Hamas memulai gencatan senjata selama 72 jam yang dimediasi oleh Mesir sebagai langkah awal menuju negosiasi untuk mengakhir perang yang telah berlangsung selama sebulan. Pihak Gaza mengatakan perang tersebut telah menewaskan 1.834 warga Palestina, sebagian besar dari mereka merupakan warga sipil. Sementara itu Israel mengatakan 64 tentara dan tiga warga sipil Israel tewas sejak perang dimulai pada 8 Juli 2014, setelah roket Palestina mulai memasuki wilayah Israel. (REUTERS/Mohammed Salem)
Gaza (ANTARA News) - Seorang wartawan Italia, tiga ahli penjinak bom Palestina dan dua orang lainnya tewas di Gaza Rabu ketika amunisi yang tidak meledak tiba-tiba meledak, kata petugas medis dan polisi.

Ledakan itu terjadi di Beit Lahiya, satu kota di Jalur Gaza utara yang menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan Israel dan para pejuang Palestina selama sebulan perang, lapor Reuters.

Satu gencatan senjata tiga hari, berlaku sejak Senin, telah memberikan Palestina kesempatan untuk mencari amunisi yang tidak meledak.

Kepolisian Gaza mengatakan pihaknya berkabung atas kematian ketiga orang itu: kepala penjinak bom lokal, wakilnya dan petugas lain, yang tewas ketika rudal Israel itu diledakkan.

Menteri Luar Negeri Italia, Federica Mogherini, menyampaikan belasungkawa pemerintah kepada keluarga wartawan Simone Camilli, dan mengatakan kematiannya menggarisbawahi pentingnya menemukan solusi yang langgeng atas konflik di Timur Tengah.

"Sekali lagi, seorang jurnalis membayar harga untuk perang yang telah berlangsung terlalu lama, dan untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan kami menangisi kematian seseorang yang berani bekerja sebagai reporter," kata Mogherini dalam satu pernyataan.

The Associated Press mengatakan Camilli, seorang wartawan video, telah bekerja untuk kantor berita AS itu sejak tahun 2005.


Penerjemah: Askan Krisna

antaranews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar