Sabtu, 14 Februari 2015

Australia "sebut-sebut" boikot liburan ke Indonesia



Australia
Keluarga dari terpidana mati Andrew Chan berkunjung di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Sabtu (7/2).(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Sydney (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan warganya mungkin akan berpikir-pikir lagi untuk melakukan perjalanan ke Indonesia jika dua kurir narkoba asal Australia benar-benar dieksekusi mati.


Saat berbicara kepada radio 3AW, seperti dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, Bishop memperingatkan bahwa warga Australia mungkin memboikot Indonesia jika eksekusi tersebut terlaksana.

"Saya pikir orang Australia akan menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap aksi ini, termasuk tentang keputusan di mana mereka ingin berlibur," kata dia.

Komentar tersebut menurut Sidney Morning Herald adalah yang paling "kuat" yang diucapkan Bishop, dan menurut SMH menunjukkan Australia makin frustasi bahkan mulai ada suara untuk mengakhiri hubungan bilateral Canberra dan Jakarta.

Pekan ini, Parlemen Australia memperdebatkan eksekusi tersebut. Dengan suara bulat, mereka menyerukan Indonesia untuk menunjukkan belas kasihan terhadap kedua warga Australia.

Bishop telah meminta grasi untuk keduanya dan mengatakan bahwa eksekusi mati tidak akan memecahkan momok narkoba di Indonesia.

Menurut Austrade, hubungan perdagangan dua negara ini hanya bernilai lebih dari 5 miliar dolar Australia/tahun, namun pariwisata lah yang menjadi faktor terbesar, di mana lebih dari sejuta warga Australia mengunjungi Indonesia pada 2013-2014, demikian  SMH. 


antaranews

1 komentar: