Senin, 13 April 2015

Iran-Saudi semakin terang-terangan 'perang' di Yaman

Setelah dua pekan serangan udara Arab Saudi menghantam Yaman, pemimpin spiritual Iran Ayatullah Khamenei mengecam serbuan itu dengan mengatakan serangan itu adalah pembantaian massal.


Iran-Saudi semakin terang-terangan 'perang' di Yaman
Kapal perang Iran

Data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, serangan udara Liga Arab menewaskan 311 warga sipil, 77 di antaranya anak-anak, dari lima kota Yaman. Mereka semua dipastikan tak berhubungan dengan pemberontak Houthi. Sedangkan 364 orang lainnya luka-luka akibat serangan udara tersebut.

"Kejahatan perang ini bisa dituntut ke Mahkamah Internasional. Riyadh tidak akan menang melalui agresi militer tersebut," kata Khamenei dalam jumpa pers seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (10/4).



Senada dengan Khamenei, Presiden Iran Hassan Rouhani mengkritik serangan udara Saudi sebagai kesalahan strategi. Pemberontak Houthi kini secara de facto menguasai Sana'a. Intervensi seharusnya dilakukan melalui dialog. "Kami terus mendesak kekerasan dihentikan," kata Rouhani.

Selama ini perseteruan Iran-Saudi terus terjadi di Timur Tengah. Kedua negara itu saling berebut pengaruh di kawasan paling bergejolak di muka bumi ini.

Iran disebut-sebut membantu pasokan senjata dan pelatihan bagi para pemberontak Houthi yang mengusir Presiden Yaman Abdurabuh Mansyur Hadi. Sejak September tahun lalu pemberontak muslim Syiah itu menguasai Ibu Kota Sanaa.

Setelah kelompok Houthi dibombardir oleh Liga Arab dua pekan lalu, Iran akhirnya secara terang-terangan menunjukkan mereka tidak tinggal diam. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar