Selasa, 21 April 2015

Pengamat Maritim : Indonesia Pantas Memiliki Visi Poros Maritim

Pengamat pertahanan dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati menyatakan bahwa Indonesia pantas memiliki visi poros maritim dunia. Hal itu diungkapkannya saat ditanyai mengenai langkah strategis Indoensia dalam menyambut KTT Asia Afrika beberapa waktu lalu.

“Indonesia memang pantas memiliki visi atau cita-cita menjadi poros maritim dunia. Maka dari itu pemerintah harus memiliki grand design yang jelas dan sudah melalui pembahasan materiil maupun kebijakan yang komprehensif,” kata Nuning biasa akrab disapa.


Indonesia Pantas Memiliki Visi Poros Maritim

Menurutnya, kepantasan itu diukur dari letak geografis dan kekayaan SDA laut yang melimpah serta banyaknya pulau yang dimiliki dan telah memperlihatkan suatu identitas sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia.



“Alasan pertama sebagai negara maritim besar karena kondisi geografisnya memiliki posisi silang strategis yang menjadi poros pelayaran dunia. Dan kedua, sebagai negara kepulauan yang kaya raya akan sumber daya alamnya dengan jumlah pulau lebih dari 17,000 dan potensi sumber daya hayati yang luar biasa telah mendukung makna poros maritim dunia,” tuturnya.

Visi poros maritim dunia rencannya akan ditawarkan sebagai sebuah konsep di kawasan Asia dan Afrika, atau kerjasama negara Selatan-Selatan sesuai dengan tema perhelatan KTT Asia Afrika di Jakarta dan Bandung, 19-24 April 2015 ini.

Lebih lanjut, wanita yang saat ini aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi itu menegaskan, dibalik faktor alamiah yang mendukung visi Indonesia tersebut, secara artifisial masih banyak persoalan yang harus dibenahi.

“Persoalannya kemudian adalah bagaimana untuk membangun Indonesia ke depan agar bisa menjadi negara maritim yang kuat dan sebagai negara kepulaun yang kaya sumber daya alamnya dapat menjadi potensi ekonomi yang pada akhirnya mensejahterakan rakyat Indonesia,” tandasnya.

Dengan kata lain, Indonesia saat ini dengan segala kebijakannya belum memanfaatkan secara optimal kekayaan laut tersebut. Sehingga pencapaian kesejahteraan rakyat dari sektor maritim belum dapat terwujud.

Sambung mantan anggota DPR RI komisi I tersebut, menyarankan agar Indonesia harus memiliki strategi yang tepat untuk meminimalisir segala permasalahan di laut seperti permasalahan keamanan dan infrastruktur.

“Pembangunan ke depan apapun nama programnya antara lain, harus mampu membangun infrastruktur interkonektivitas atau pelabuhan bertaraf Internasional kapasitas mega dan kapal angkut logistik dalam jumlah besar yang menghubungkan pulau-pulau, pemberantasan dan pencegahan illegal fishing dengan zero tollerance dan kelembagaan pengawasan dan keamanan laut yang efektif dan efisien,” pungkasnya.  (JMOL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar