WASHINGTON-(IDB) : Biro Federal Investigasi
Amerika Serikat (FBI) memperingatkan Departemen dan Badan milik
Pemerintah Negeri Paman Sam akan adanya serangan dunia siber yang
dilakukan kelompok peretas internasional Anonymous. Menurut FBI,
kelompok tersebut berhasil mengakses data komputer Pemerintah AS dan
berbagai badan lainnya.
Kelompok peretas itu, FBI melanjutkan, berhasil mencuri informasi sensitif dalam sebuah aksi yang dilakukan hampir satu tahun lalu. Kantor berita Reuters, Jumat 15 November 2013, melansir informasi ini secara eksklusif berdasarkan sebuah memo yang mereka lihat diedarkan dari FBI.
Dalam memo yang diedarkan pada Kamis lalu itu tertulis para hackers berhasil menerobos celah peranti lunak Adobe Systems untuk bisa masuk ke dalam sistem FBI dan Departemen lainnya pada Desember 2012. Dari hasil penerobosan itu, meninggalkan jalan pintas menuju sistem tersebut.
Kelompok Anonymous, disebut FBI, berhasil menjebol sistem militer AS, Departemen Energi, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, serta banyak lagi institusi pemerintahan lainnya. Menurut sebuah surat elektronik dari Kepala Staf Menteri Energi, Kevin Knobloch, data yang berhasil dicuri oleh kelompok Anonymous termasuk data pribadi 104 ribu pegawai, kontraktor, anggota keluarga, dan kolega yang terkait Departemen Energi.
Selain itu, mereka berhasil memperoleh data dua ribu akun bank. Dalam surel yang tertera dikirim tanggal 11 Oktober lalu, para pejabat tertulis sangat khawatir dengan data-data yang bocor itu.
Mereka tak ingin data tersebut kemudian dapat memicu terjadinya aksi penjarahan dana di bank. Menurut pejabat berwenang, aksi peretasan ini terkait dengan kasus Lauri Love, seorang warga Inggris yang terindikasi pada 28 Oktober lalu meretas ke dalam sistem beberapa institusi seperti Departemen Energi, Militer, Depkes, dan Komisi Pengadilan AS.
Para penyelidik meyakini bahwa serangan dimulai ketika Love dan anggota kelompok Anonymous lainnya berhasil mencari celah keamanan dari peranti Adobe Cold Fusion yang digunakan untuk membuat situs tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Perusahaan Adobe, Heather Edell, mengaku tidak tahu soal adanya laporan FBI yang sistem komputernya berhasil dijebol hackers. Namun, mereka menemukan adanya serangan besar terhadap peranti tersebut, karena program itu tidak diperbarui dengan sistem keamanan yang berlaku.
FBI sendiri menyebut sebagian besar penerobosan terhadap beberapa situs belum diketahui publik.
"Tidak diketahui berapa banyak sistem yang berhasil mereka retas. Namun, masalah ini akan segera meluas apabila tak segera diatasi," tulis FBI di memo itu.
Anonymous merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas ratusan peretas dari seluruh dunia yang melakukan serangan secara kompak terhadap sistem komputer kapan pun. Di masa lampau, beberapa anggotanya berhasil membobol situs jual beli online eBay's Inc, karena berhenti mendonasikan dananya kepada situs pembongkar rahasia intelijen AS, Wikileaks.
Mereka juga pernah menyerang dalam sebuah operasi dengan nama "Operasi Upaya Terakhir". Hal ini sebagai pembalasan dendam atas tuduhan yang berlebihan terhadap beberapa peretas.
Salah satunya, terhadap Aaron Swartz, seorang pemrogram komputer dan aktivis internet terkenal yang bunuh diri sebelum persidangan dimulai. Swartz meregang nyawa akibat dituduh berhasil mengunduh artikel jurnal akademik dari sebuah perpustakaan digital, JSTOR.
Kelompok peretas itu, FBI melanjutkan, berhasil mencuri informasi sensitif dalam sebuah aksi yang dilakukan hampir satu tahun lalu. Kantor berita Reuters, Jumat 15 November 2013, melansir informasi ini secara eksklusif berdasarkan sebuah memo yang mereka lihat diedarkan dari FBI.
Dalam memo yang diedarkan pada Kamis lalu itu tertulis para hackers berhasil menerobos celah peranti lunak Adobe Systems untuk bisa masuk ke dalam sistem FBI dan Departemen lainnya pada Desember 2012. Dari hasil penerobosan itu, meninggalkan jalan pintas menuju sistem tersebut.
Kelompok Anonymous, disebut FBI, berhasil menjebol sistem militer AS, Departemen Energi, Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, serta banyak lagi institusi pemerintahan lainnya. Menurut sebuah surat elektronik dari Kepala Staf Menteri Energi, Kevin Knobloch, data yang berhasil dicuri oleh kelompok Anonymous termasuk data pribadi 104 ribu pegawai, kontraktor, anggota keluarga, dan kolega yang terkait Departemen Energi.
Selain itu, mereka berhasil memperoleh data dua ribu akun bank. Dalam surel yang tertera dikirim tanggal 11 Oktober lalu, para pejabat tertulis sangat khawatir dengan data-data yang bocor itu.
Mereka tak ingin data tersebut kemudian dapat memicu terjadinya aksi penjarahan dana di bank. Menurut pejabat berwenang, aksi peretasan ini terkait dengan kasus Lauri Love, seorang warga Inggris yang terindikasi pada 28 Oktober lalu meretas ke dalam sistem beberapa institusi seperti Departemen Energi, Militer, Depkes, dan Komisi Pengadilan AS.
Para penyelidik meyakini bahwa serangan dimulai ketika Love dan anggota kelompok Anonymous lainnya berhasil mencari celah keamanan dari peranti Adobe Cold Fusion yang digunakan untuk membuat situs tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Perusahaan Adobe, Heather Edell, mengaku tidak tahu soal adanya laporan FBI yang sistem komputernya berhasil dijebol hackers. Namun, mereka menemukan adanya serangan besar terhadap peranti tersebut, karena program itu tidak diperbarui dengan sistem keamanan yang berlaku.
FBI sendiri menyebut sebagian besar penerobosan terhadap beberapa situs belum diketahui publik.
"Tidak diketahui berapa banyak sistem yang berhasil mereka retas. Namun, masalah ini akan segera meluas apabila tak segera diatasi," tulis FBI di memo itu.
Anonymous merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas ratusan peretas dari seluruh dunia yang melakukan serangan secara kompak terhadap sistem komputer kapan pun. Di masa lampau, beberapa anggotanya berhasil membobol situs jual beli online eBay's Inc, karena berhenti mendonasikan dananya kepada situs pembongkar rahasia intelijen AS, Wikileaks.
Mereka juga pernah menyerang dalam sebuah operasi dengan nama "Operasi Upaya Terakhir". Hal ini sebagai pembalasan dendam atas tuduhan yang berlebihan terhadap beberapa peretas.
Salah satunya, terhadap Aaron Swartz, seorang pemrogram komputer dan aktivis internet terkenal yang bunuh diri sebelum persidangan dimulai. Swartz meregang nyawa akibat dituduh berhasil mengunduh artikel jurnal akademik dari sebuah perpustakaan digital, JSTOR.
Sumber : Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar