Sydney — Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Rabu (10/6/2015),
membela keputusannya untuk mengirim kembali duta besar Australia ke
Jakarta. Selama enam minggu terakhir Duta Besar Australia untuk
Indonesia, Paul Grigson, ditarik dari Jakarta sebagai sebuah bentuk
protes atas eksekusi terhadap dua penyelundup narkoba asal negeri
kanguru itu.
Indonesia mengeksekusi dua warga Australia, yaitu Andrew Chan dan
Myuran Sukumaran, pada April lalu. Indonesia mengabaikan permohonan
berapi-api pemerintah dan masyarakat Australia untuk membatalkan
eksekusi itu.
“Saya tegaskan bahwa duta besar ditarik ketika itu karena perasaan
sedih Australia dalam menanggapi eksekusi (dua orang) itu,” kata Abbott.
“Kami melakukan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi
dia (duta besar) sudah keluar dari sana selama sekitar 40 hari dan saya
pikir sekarang merupakan waktu yang tepat baginya untuk kembali.”
Duta Besar Paul Grigson kembali ke Jakarta pada hari Senin.
“Hubungan kita dengan Indonesia kuat dan semakin kuat,” tambah
Abbott. “Jelas ada sejumlah tegangan sebagai akibat dari eksekusi atas
dua warga kita dan jelas kami telah membuat upaya terbaik pada saat itu.
Kami berpikir bahwa eksekusi terhadap mereka tidak perlu dan
kontraproduktif. Namun, kami juga membuat jelas pada waktu itu bahwa
kami tidak akan membiarkan ini dapat merusak secara permanen
persahabatan yang sangat baik dan hubungan yang sangat penting.”
Indonesia telah mengeksekusi lima narapidana narkoba asing lainnya
bersama dengan dua warga Australia itu. Presiden Joko Widodo, yang
mendukung hukuman mati, menegaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi
keadaan darurat terkait atas meningkatnya penggunaan narkotika.
Hubungan Australia dan Indonesia telah perlahan-lahan membaik sebelum
eksekusi itu, setelah berada di titik terendah pada akhir tahun 2013
terkait munculnya laporan bahwa mata-mata Australia telah mencoba untuk
menyadap telepon Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono (SBY) dan orang-orang
di lingkaran dalamnya. Terkait laporan itu, Jakarta menarik duta
besarnya dari Canberra dan menangguhkan kerja sama di sejumlah bidang,
termasuk kerja sama dalam upaya untuk menghentikan penyelundupan manusia
perahu mencapai Australia.
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar