Diberitakan Reuters, Selasa (23/6), dalam diplomat berlabel "sangat rahasia" itu diplomat Saudi mengatakan bahwa alat pengaya uranium itu dikirimkan melalui dengan pesawat ke Khartoum.
"Sumber kedutaan besar mengatakan bahwa kontainer Iran yang tiba pekan ini di bandara Khartoum berisi perangkat teknis sensitif, yang merupakan centrifuge untuk mengaya uranium, dan pengiriman kedua diperkirakan tiba pekan ini," ujar dokumen tersebut.
Dokumen ini salah satu dari lebih dari 60 ribu kawat percakapan diplomat Saudi. WikiLeaks berjanji akan merilis setengah juta dokumen lainnya.
Tidak diketahui apakah dokumen tentang nuklir Iran itu asli atau tidak. Dalam dokumen tidak disebutkan siapa sumber Kedubes Saudi dan apakah ada bukti soal tuduhan tersebut.
Sebelumnya juga tidak ada laporan soal pengiriman tersebut. Sudan sendiri tidak diketahui memiliki program nuklir.
Pabrik senjata Sudan secara misterius meledak pada Oktober 2012, delapan bulan dari tanggal dokumen Kedubes Saudi tersebut dibuat.
Saat itu, pemerintah Sudan menyalahkan Israel yang diduga melakukan serangan udara. Tidak ada indikasi pabrik senjata itu punya kemampuan membuat nuklir.
Pemerintah Iran menolak mengomentari bocoran kabel tersebut dan pejabat Sudan belum bisa dihubungi untuk dikonfirmasi. (CNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar