Operasi ini menyusul adanya laporan aktivitas ilegal di kawasan tersebut. Operasi tersebut dilakukan selama enam hari ke depan. Sebelumnnya lima pesawat tempur ini baru saja melakukan latihan tempur di kawasan Puding Kepulauan Bangka Belitung.
Dua dari lima pesawat itu meluncur dari Pangkalan TNI AU Palembang, dengan dibekali persenjataan lengkap termasuk bom dan roket.
Operasi itu dilakukan setelah mendapat perintah dari Koopsau I, selaku koordinator operasi tersebut.
Operasi itu didukung satu helikopter Colibri dan Pangkalan TNI AU Palembang dijadikan home base karena operasi dilakukan di sekitar wilayah Sumatera bagian Selatan.
Komandan Skuadron Udara 12, Letkol Penerbang Jajang Setiawan mengatakan operasi tersebut tidak hanya dilakukan pada siang hari namun juga dilakukan pada malam hari. Operasi sepanjang hari itu untuk memantau seluruh aktivitas yang ada di ALKI 1.
Jika ada aktivitas ilegal yang mencurigakan, kata Jajang, skuadronnya segera menginformasikan hal tersebut pada pihak-pihak terkait untuk ditindak lanjuti.
Menurut Komandan Lanud Palembang, Letkol Penerbang, RY Fahlefi, informasi aktifitas ilegal tersebut datang dari berbagai sumber dan TNI AU berkewajiban untuk menindak lanjuti informasi tersebut dalam sebuah operasi untuk menjaga wilayah Indonesia.
Sebelumnnya pesawat tersebut menjalani latihan tempur latihan tempur bertajuk Jalak Sakti, dan lima pesawat Skyhawk yang sama juga melakukan aktifitas take off dan landing dari Pangkalan TNI AU Palembang dalam latihan tempur tersebut.
Sumber : Viva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar