Sabtu, 16 Agustus 2014

AS dianggap ingin pimpin perlawanan di Lebanon, Palestina



AS dianggap ingin pimpin perlawanan di Lebanon, Palestina
Ilustrasi Konflik Suriah (ANTARA News/Grafis)
Beirut (ANTARA News) - Sekretaris Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan Amerika Serikat ingin memimpin perlawanan di Lebanon dan Palestina, dan Isreal ingin menggulingkan rezim Bashar al-Assad untuk menggantinya dengan rezim yang dekat dengan Washington guna menghancurkan perlawanan Palestina.


Berbicara pada ulang tahun ke-delapan kemenangan Lebanon atas rezim Zionis di musim panas 2006, Nasrallah mengatakan bahwa tujuan perang Israel di Lebanon tahun itu adalah penghancuran perlawanan di Lebanon.

Dia mengatakan, perang 33-hari adalah bukan perang kecil tetapi nyata dengan konsekuensi di seluruh wilayah.

Nasrallah menambahkan, tujuan rezim Zionis tidak perlucutan senjata atas perlawanan Lebanon tetapi menghancurkannya.

Mengacu situasi saat ini di Timur Tengah, Nasrallah mengatakan, "kami memiliki kemampuan untuk menjaga martabat negara kita tidak peduli siapa yang berdiri di belakang Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS)."

Dia menambahkan ISIS bisa dikalahkan. "Kelompok ini tidak lebih kuat dari Israel. Ini hanya membutuhkan perbuatan, tetapi jika kita hanya duduk dan menonton, itu akan memperluas wilayah mereka."

Nasrallah mengatakan apa pun bisa terjadi di wilayah ini lebih dari satu malam. Siapa yang Anda tunggu untuk melindungi Anda? Irak dibakar dan Amerika tidak membuat satu gerakan.

"Ada semacam perang sektarian saat ini, hanya ada perang ISIS yang akan datang untuk menghilangkan segala sesuatu yang dibangun pada abad-abad sebelumnya," kata Nasrallah.

"Ideologi mereka tidak berhubungan dengan cara apapun dengan ideologi (Nabi) Muhammad (saw). ISIS bahkan melawan Sunni, semua sekte Sunni. Organisasi ini adalah salah satu kejahatan yang melakukan kejahatan bahkan terhadap rakyatnya sendiri, seperti yang dilakukannya dengan Front Al-Nusra."

"Hari ini, ada sebuah organisasi bernama ISIS yang telah menjadi negara yang mengontrol wilayah yang luas dan dilengkapi dan bahkan menjual minyaknya. Berikut ini adalah tanda tanya? Bagaimana itu berhasil dalam menjual minyak di bawah mata PBB.?

Nasrallah mengatakan, Amerika menggunakan metode baru di wilayah tersebut, dan itu bukan metode menggulingkan rezim dan mendirikan rezim baru tapi metode penghancuran.

"Setelah semua kegagalan mereka di wilayah tersebut, Amerika berpikir dua kali sebelum memasuki kawasan."

AS ingin memimpin perlawanan di Lebanon dan kepala perlawanan di Palestina.

Israel akan berlanjut sampai menggulingkan rezim di Suriah dan mendirikan satu rezim yang bersekutu dengan Amerika Serikat dan Israel untuk kemudian memukul perlawanan di Gaza.

Israel sedang mempersiapkan sebuah penjara besar di pusat yang diduduki di Palestina di mana ia berencana untuk memenjarakan hingga sepuluh ribu orang yang terkait dengan Hizbullah.

"Perang Juli adalah awal dari rangkaian panjang. Penelitian dan studi tentang perang ini sedang berlangsung karena tidak hanya pertempuran kecil atau sekedar insiden yang sedang lewat."

Nasrallah memperbaharui ucapan terima kasihnya kepada Tuhan dan semua martir, korban terluka, ketabahan umat dan orang-orang beriman, demikian OANA.
(H-AK)


antaranews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar