Selasa, 12 Agustus 2014

John McCain harapkan kerjasama Indonesia-AS tumpas IS



John McCain harapkan kerjasama Indonesia-AS tumpas IS
Senator Amerika Serikat Senator Amerika Serikat (AS) John McCain (kanan) dan Senator AS Sheldon Whitehouse (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/8).
Pertemuan tersebut membahas kerja sama bilateral Indonesia dan AS di berbagai bidang seperti demokrasi, pertahanan, peningkatan ekonomi, penyelamatan lingkungan serta penanggulangan dan pemberantasan aksi terorisme khususnya terhadap gerakan radikal ISIS. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Senator Amerika Serikat dari Partai Republik John McCain mengharapkan kerjasama Indonesia-AS untuk menumpas petempur Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang mengubah nama menjadi Negara Islam (IS).

"Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Indonesia agar mengidentifikasi orang-orang itu, mengetahui di mana mereka, dan apa yang mereka lakukan karena cepat atau lambat Baghdadi akan memotivasi para pemuda yang tertarik dengan IS untuk berperang di negara mereka sendiri selain berkomitmen terhadap teror," kata McCain dalam diskusi Kebijakan Luar Negeri AS bersama Senator Sheldon Whitehouse di Jakarta, Selasa.

Amerika Serikat, sebut McCain, juga mempunyai warga negara yang pergi ke Suriah karena tertarik dengan IS. Warga negara AS itu kemudian bunuh diri dalam bom mobil di Suriah.

"Kerjasama lebih lanjut di antara seluruh negara, terutama negara dengan warga muslim terbesar, akan memainkan peran besar untuk membantu kami melawan propaganda-propaganda yang mampu menarik para pemuda menjadi bentuk muslim paling ekstrim," kata McCain.

McCain menyebut upaya untuk menumpas IS hanya dapat dilakukan dengan melakukan serangan udara untuk meminimalisir korban dari pasukan darat.

"Saat ini kita mempunyai kantong teroris terbesar dan terkaya dalam sejarah," ujar McCain.

Sementara, Whitehouse mengatakan IS dapat dihilangkan jika Pemerintah Irak segera melakukan reformasi menjadi pemerintah yang lebih fungsional dan operasional.

"Namun, di sana sekarang bahkan tidak punya struktur pemerintahan yang semestinya," kata Whitehouse.

Pemerintah AS, sebagaimana dilaporkan Reuters, akan memasok langsung senjata kepada petempur Peshmerga di wilayah semi-otonomi Kurdi Irak untuk membantu melawan gerilyawan IS.  (I026)

Editor: B Kunto Wibisono

antaranews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar