“Kita akan membangun sebuah divisi ketiga Korps Marinir di Sorong. Saat ini tengah disiapkan sarana dan prasarananya,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio usai peringatan HUT Korps Marinir ke-68, di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
TNI AL masih mempersiapkan kebutuhan alutsistanya berikut pangkalan, termasuk markas divisi, brigade, dan batalyon bagi pasukan Koprs Marinir. “Sebagian sudah jadi. Mudah-mudahan pada 2014 sudah mulai efektif,” tegas Marsetio.
Alutsista yang akan disiapkan untuk pengembangan Korps Marinir di Sorong, antara lain: tank amfibi BMP-3F dari Rusia yang rencananya tiba pada akhir 2013 ini, Kendaraan lapis baja dari Korea Selatan tahun 2014, Panser BTR-4, MLRS serta kendaraan perintis untuk kelengkapan batalyon lain yang berada di jajaran Marinir.
“Pimpinan TNI AL berjanji akan selalu mendukung penuh persenjataan Korps Marinir,” tambah KSAL. Pasukan yang ditempatkan di Sorong merupakan Pasmar-3, yang akan dilengkapi dengan alutsista mamadai.
Pembangunan markas komando sudah dilaksanakan sejak 2012 lalu, dan sesuai target pada tahun 2013 ini pembangunan sarana dan prasarana Divisi III telah selesai. Selain pembangunan markas komando, di kompleks KM 16, juga akan dibangun barak-barak Marinir, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya.
Saat ini mabes TNI AL tinggal menunggu Peraturan Presiden turun, yang diperkirakan terbit pada awal 2014. Sambil menunggu perpres tersebut, TNI AL terus melengkapi kebutuhan alutsista terbaru.
Kasal Laksamana Marsetio mengatakan, pembentukan Divisi III Marinir di Sorong Papua sudah menjadi kebutuhan pokok. Saat ini Marinir baru memiliki setingkat tiga brigade, yaitu di Surabaya, Jakarta dan Lampung. Sementara tugas Marinir menjangkau seluruh Indonesia, terlebih untuk pengamanan pulau terluar yang tidak berpenghuni, menjadi kewajiban Marinir.
Untuk wilayah Indonesia bagian timur, kekuatan Marinir masih dirasakan kurang karena baru ada kekuatan setingkat satu batalyon. Dengan kekuatan tersebut dinilai tidak cukup ideal untuk mengamankan wilayah Papua yang luas.
Selain di Sorong, juga dibangun satu batalyon infanteri-10 Korps Marinir di Pulau Setoko, Batam, Kepulauan Riau. (edisinews.com | JKGR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar