Selasa, 12 Agustus 2014

Obama kepada Poroshenko: intervensi Rusia "tak dapat diterima"



Obama kepada Poroshenko: intervensi Rusia
Seorang pejabat Ukraina menyebut rudal darat ke udara Buk yang dimiliki baik pasukan Rusia maupun Ukraina telah menembak jatuh MH17 (Wikipedia)
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan kepada Presiden Ukraina Petro Poroshenko bahwa setiap intervensi Rusia di Ukraina tanpa persetujuan Kiev "tidak bisa diterima" dan merupakan pelanggaran hukum internasional, kata Gedung Putih Senin.


Poroshenko, dalam pembicaraan telepon, mengatakan kepada Obama bahwa telah ada penembakan terus-menerus ke wilayah Ukraina dari Rusia, kata Gedung Putih, lapor Reuters dan KUNA.

Obama mendesak Poroshenko untuk menahan diri dari melakukan operasi militer untuk menghindari jatuhnya korban sipil, kata Gedung Putih menambahkan.

Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sebelumnya juga berbicara melalui telepon dengan Presiden Poroshenko tentang situasi di Ukraina timur, menurut laporan kantor berita Kuwait KUNA.

"Presiden Poroshenko memberitahu Wakil Presiden komunikasinya dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), tentang upaya-upaya ICRC untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan multilateral - termasuk bantuan dari Amerika Serikat - untuk populasi yang rentan di timur Ukraina," menurut satu pernyataan Gedung Putih.

Kedua pemimpin setuju, "jika Rusia serius memperbaiki situasi kemanusiaan di Ukraina timur, ia harus segera menghentikan penembakan-penembakan atas pasukan Ukraina dan membebaskan para sandera Ukraina yang ditahan di Rusia, serta memangkas pemberian senjata untuk sekutu Rusia yang beroperasi di Ukraina.

"Keduanya selanjutnya, akan mendesak Rusia untuk terlibat dengan masyarakat internasional dan pemerintah Ukraina untuk menemukan solusi politik bagi krisis itu".

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov sebelumnya juga telah berbicara melalui telepon dengan timpalannya dari Amerika Serikat John Kerry dan menyerukan "langkah-langkah mendesak untuk mencegah bencana kemanusiaan yang akan muncul di wilayah tenggara" Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan pernyataan tersebut Sabtu.

Pernyataan itu mengatakan bahwa "John Kerry menegaskan pekerjaan tersebut kini sedang dilakukan dengan pihak berwenang Kiev ".

Sebelumnya Ukraina mengatakan pihaknya mencegah usaha Rusia mengirim pasukan melintasi perbatasan dengan menyamar sebagai duta kemanusiaan, yang membuat Barat khawatir Moskow berencana menyerbu wilayah itu.


Penerjemah: Askan Krisna


antaranews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar