"Hanya 25 persen responden yang puas dengan kinerja pemerintahan Abbott," tulis Newspoll seperti dilansir Channel News Asia, Selasa (24/2).
Kendati demikian, dua pekan terakhir kepercayaan masyarakat terhadap sang PM meningkat. Jajak pendapat menunjukkan pemerintahan Partai Liberal yang dipimpin Abbott unggul empat poin dibanding Partai Buruh selaku oposisi. Secara umum, 53 persen responden masih ingin pemerintahan Liberal bertahan.
Menanggapi jajak pendapat itu, Abbott mengaku bahagia. "Kau tahu bagaimana rasanya menjadi muda, kuat dan berada di puncak kekuasaan anda, itulah yang saya rasakan," katanya kepada Nine Network.
Walau dukungan rakyat sedikit meningkat, ancaman pemakzulan terhadap pemimpin konservatif itu masih tinggi. Kabarnya tujuh menteri di kabinet siap mengajukan kembali mosi tidak percaya, seandainya dukungan masyarakat pada Partai Liberal kembali anjlok.
Koalisi menteri yang tidak dijelaskan identitasnya itu ogah menolong citra Abbott yang beberapa kali membuat blunder dalam perekonomian maupun kebijakan politik luar negeri. Termasuk konfrontasi dengan Indonesia dalam upaya penyelamatan dua warga Australia dari jaringan 'Bali Nine' yang akan dihukum mati.
Awal Februari 2015, Abbott nyaris dilengserkan internal Partai Liberal. Saat itu, survei menunjukkan kepercayaan turun drastis, sehingga Partai Buruh unggul seandainya digelar pemilu. Koalisi menteri yang tidak dijelaskan identitasnya itu ogah menolong citra Abbott yang beberapa kali membuat blunder dalam perekonomian maupun kebijakan politik luar negeri. Termasuk konfrontasi dengan Indonesia dalam upaya penyelamatan dua warga Australia dari jaringan 'Bali Nine' yang akan dihukum mati.
Adapun nasib pemimpin konservatif ini beruntung, karena 61 anggota partai menolak rencana tersebut. Cuma 39 orang mendukung penggulingan Abbott, sedangkan 1 politikus abstain. (Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar