Seperti dikutip dari AFP, PM Abdullah al-Thani berbicara kepada para wartawan setelah bertemu dengan pejabat-pejabat untuk membahas masalah keamanan di Libya.
Militer
Libya pada 16 Februari melakukan serangan ke benteng ISIS di Derna
setelah kelompok itu mengunggah video pembantaian terhadap 21 warga
Kristen Koptik, yang sebagian besar merupakan warga Mesir.
Kairo meminta adanya campur tangan internasional terhadap ISIS.Thani pada Jumat menjelaskan bahwa pemerintahnya dan Mesir akan bertindak sendiri jika diperlukan, dan menekankan bahwa pemerintahannya memerlukan pasokan persenjataan.
"Kapanpun ada bahaya dan ancaman, akan ada serangan udara, melalui kerja sama penuh antara Mesir dan Libya," ujarnya.
Ketika ditanya apakah itu berarti pesawat-pesawat tempur Mesir akan mengambil bagian, ia mengatakan, "Tentu saja saya berbicara tentang serangan-serangan Mesir."
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Mohammed al-Dairi meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencabut embargo senjata terhadap Libya agar militernya bisa memerangi ISIS.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar