Merdeka (MI) : Rencana TNI Angkatan Udara membeli jet tempur
Sukhoi Su-35 menjadi perbincangan dunia. Namun, belanja alat utama
sistem persenjataan (alutsista) Tanah Air rupanya kalah agresif
dibanding beberapa negara lain.
Situs Global Fire Power awal
Februari 2015 melansir daftar termutakhir indeks kekuatan militer
global. Indonesia kini melorot ke posisi 19 dunia, setelah sebelumnya
sempat mencapai ranking 15 pada survei 2013. Padahal posisi Indonesia
dua tahun lalu persis di bawah kekuatan tempur Israel.
Dalam rilis
terbaru, disebutkan bahwa kekuatan militer Indonesia diarahkan terutama
untuk menangkal terorisme di dalam dan luar negeri. Dari catatan
merdeka.com, Indonesia disalip Jepang, Taiwan, Kanada, dan Polandia.
Kendati
anjlok TNI tetap memiliki kekuatan terbesar di kawasan, terutama bila
dibandingkan tetangga dari Asia Tenggara. Kekuatan Indonesia pun masih
setingkat di atas Australia.
Merujuk keterangan Power Index versi
situs Global Fire Power, penurunan ini lebih disebabkan karena belanja
pertahanan yang kalah agresif dibanding beberapa negara lainnya.
Jepang
termasuk kategori yang mengejutkan. Pada survei 2013, Negeri Matahari
Terbit berada di urutan ke-17. Tapi dalam analisis terbaru, belanja
militer Jepang begitu drastis demi mengimbangi China dan Korea Utara.
Anggaran modernisasi alutsista Jepang tahun lalu mencapai 5,5 triliun
Yen (setara Rp 673 triliun).
Jepang tak ragu membeli alutsista
asing, di antaranya drone, 20 pesawat pengintai, F-35 dengan kemampuan
siluman, dan sebuah kapal selam. Alhasil, kini negara yang secara
konstitusi tidak boleh berperang - kecuali membela diri - itu menyodok
ke posisi 10.
Di sisi lain, cadangan energi juga berpengaruh
terhadap merosotnya indeks kekuatan militer RI. "Secanggih apapun
teknologi tempur, minyak tetap paling vital mendukung kekuatan sebuah
negara," tulis editorial Global Fire Power.
Sumber : Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar