TU-16 pesawat pembom strategis buatan Soviet, yang dimiliki Indonesia di era tahun 60 an. Pesawat pembom ini merupakan kartu as Bung Karno kala menghadapi konflik Irian Barat dengan Belanda, pesawat ini membuat Belanda harus berpikir ulang jika harus berperang dengan Indonesia. Wikimedia.com
Pembelian TU-16 AURI didasari atas keputusan akan kebutuhan pesawat pembom jarak jauh, untuk mendukung operasi pembebasan Irian Barat yang digagas oleh Bung Karno.
Operasi Jayawijaya, sebuah operasi militer penyerangan terbesar secara simultan yang melibatkan 3 unsur matra TNI, Darat penerjunan pasukan Kostrad dan Kopassus di bantu Paskhas, Laut operasi pendaratan Marinir, Udara pengerahan pesawat pembom dan tempur. wikimedia.com
Tampak para personel pesawat pembom TU-16 tengah bersiap menjalankan misi, awalnya Soviet menolak menjual pembom strategis ini ke Indonesia. Namun desakan dan lobi Bung Karno berhasil meluluhkan negeri Beruang Merah tersebut, Pesawat ini merupakan kartu as terakhir Bung Karno, untuk memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat. angelfire.com
Dilengkapi dengan rudal strategis terbaik masa itu, Kennel. Bahkan Bung Karno meminta penambahan car anti radiasi nuklir, pada bagian bawah pesawat, untuk menakuti pihak Belanda dan membuat mereka berpikir jika Indonesia sudah memiliki bom nuklir, semua kru TU-16 ini dilatih untuk siap mati karena misi yang mereka jalani sangat berbahaya. Wikipedia.com
Awalnya Belanda tidak percaya Indonesia memiliki pembom strategis ini, namun Amerika meyakinkan Belanda lewat penerbangan U2 Dragon Lady, pesawat mata-mata yang diterbangkan dari Jepang dan berhasil memotret deretan TU-16. Pesawat ini ditugaskan untuk menenggelamkan kapal induk Karel Doorman, dengan rudal Kennel yang hanya dimiliki Indonesia dan Soviet. Wikipedia.com
Pertama kali terbang tahun 1952, ditenagai 2 mesin Mikulin AM-3M turbojets. Dengan kecepatan jelajah 820KM/perjam dan ketinggian terbang sekitar 12KM, dan daya jelajah hingga 7000KM, dilengkapi dengan senjata R-23 23-mm cannons, Rudal AS-1 ‘Kennel’, dan bom nuklir. Jika ingin menyaksikan sosok asli dari TU-16 dapat mengunjungi Museum TNI AU di Yogyakarta. aviationmuseum.eu
(Tempo.co.id / JKGR )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar