Penembakan menewaskan enam warga dan meninggalkan 13 orang terluka di pinggiran kota Petrivskiy barat yang terkepung benteng separatis dengan kekuatan jutaan, katanya kepada AFP.
Donetsk terjebak dalam pengetatan blokade pemerintah saat tentara Ukraina bertempur untuk mengalahkan pasukan pemberontak di pusat pertambangan.
Lebih dari tiga bulan pertempuran sengit merobek wilayah timur negara bekas-Soviet itu telah meninggalkan sekitar 1.150 orang tewas, mayoritas mereka adalah warga sipil.
Pasukan pemerintah telah membuat kemajuan besar selama bulan lalu dan mengatakan mereka semakin dekat dengan memotong Donetsk dari perbatasan Rusia, serta pangkalan terbesar kedua pemberontak di Lugansk.
Pemerintah setempat di Lugansk mengatakan bahwa penembakan menewaskan tiga warga sipil dan melukai delapan lainnya dalam 24 jam terakhir.
Wali kota telah memperingatkan meningkatnya "bencana kemanusiaan" saat listrik padam dan air serta persediaan bahan bakar telah habis.
PBB mengatakan bahwa lebih dari 100.000 orang telah melarikan diri dari pertempuran ke daerah lain dari Ukraina, sementara Rusia mengklaim bahwa sekitar 500.000 telah menyeberangi perbatasan untuk mencari perlindungan.
antaranews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar