Korban tewas di Gaza akibat serangan Israel (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa )
Israel dilaporkan menarik mundur pasukan bersenjatanya dari Gaza untuk penyusunan strategi ulang. Namun sebelum mundur, pasukan zionis habis-habisan menggempur Israel Minggu kemarin dan menewaskan 50 warga di Gaza.
Diberitakan Arab News, Israel melontarkan 180 serangan pada Minggu, 3 Agustus 2014. Menurut laporan tim medis di Gaza, di antara korban tewas adalah 10 anggota keluarga di dekat sekolah PBB di Rafah, Gaza selatan. sekitar 35 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Menurut Robert Turner, direktur operasi badan pengungsi Palestina PBB di Gaza, sekolah tersebut adalah tempat bagi 3.000 orang pengungsi yang kehilangan tempat tinggal akibat bombardir Israel. Seorang staf PBB dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
"Lokasi dan fungsi tempat ini telah disampaikan berulang kali kepada Israel. Mereka tahu dimana letak pengungsian ini. Mengapa ini masih terjadi, saya tidak tahu. Saya tidak bisa berkata-kata, saya tidak mengerti," kata Turner.
Pihak Israel mengakui bahwa mereka telah menyerang target di dekat sekolah PBB itu. Sekretaris Jendera PBB Ban Ki-moon sekali lagi mengutuk serangan kedua Israel ke tempat penampungan pengungsi. "Kegilaan ini harus dihentikan," kata Ban.
Sementara Amerika Serikat melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Jen Psaki. tidak mengatakan pihak mana yang harus bertanggung jawab atas insiden itu. Namun Psaki menekankan "Israel harus melakukan upaya lebih untuk memenuhi standarnya dan menghindari korban sipil."
Beberapa tank dan kendaraan tempur Israel terlihat meninggalkan Gaza kemarin. Langkah ini setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan tentara untuk mengatur strategi ulang operasi militer mereka demi menghancurkan terowongan-terowongan Hamas.
Dalam empat pekan penyerangan Israel, lebih dari 1.750 warga Palestina tewas, kebanyakan warga sipil. Sementara 70 dari kubu Israel tewas, kebanyakan tentara. (ita)
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar